Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2017

Shake It Out

Regrets collect like old friends Here to relive your darkest moments I can see no way, I can see no way And all of the ghouls come out to play And every demon wants his pound of flesh But I like to keep some things to myself I like to keep my issues drawn It's always darkest before the dawn And I've been a fool and I've been blind I can never leave the past behind I can see no way, I can see no way I'm always dragging that horse around All of his questions, such a mournful sound Tonight I'm gonna bury that horse in the ground So I like to keep my issues drawn But it's always darkest before the dawn Shake it out, shake it out, shake it out, shake it out And it's hard to dance with a devil on your back So shake him off And I am done with my graceless heart So tonight I'm gonna cut it out and then restart 'Cause I like to keep my issues drawn It's always darkest before the dawn And it's

Teh dan Kopi (Part 3)

Sabtu ke-10 Teh "Kamu sudah menikah?" aku bertanya seraya memperhatikan jari manisnya yang sudah terpasang sebuah cincin emas.  "Oh ini?" dia bertanya sambil menunjuk cincin yang sedari tadi aku perhatikan.  Aku mengangguk.  "Belum. Akan." jawabnya singkat.  " Engagement ring , ya?" aku kembali bertanya dan kali ini ia yang menjawab dengan mengganggukkan kepala.  Aku memasang wajah bingung, "Kok kamu nggak pernah cerita?" "Apa yang harus diceritain? Nggak ada yang menarik kok," jawabnya sambil tersenyum. "Ya ..... it's not usual aja." jawabku ringan.  Ia menarik nafas panjang, " Long story short; kami bertunangan sekitar enam bulan yang lalu. Maybe that's what people do when they have dated for so long ."  Aku menggeleng tanda tidak setuju.  "Enggak gimana?" ia bertanya. " Well, the happy ever after doesn't necessarily end with

Small Talk

" I don't believe we actually did it ," tiba-tiba perempuan itu membuka suara. Di tengah deruan nafas mereka yang beradu, hanya ada suara desiran AC yang menemani mereka di malam itu.  " You didn't like it ?" laki-laki itu menoleh ke arah perempuan yang terbaring di sampingnya.  Perempuan itu tertawa kecil, " Love it, babe ." jawabnya seraya mengecup bibir si laki-laki yang masih terlihat agak terkejut.  Si laki-laki bangkit dan berjalan dan memainkan musik dari sebuah iPod yang terpajang tepat di hadapan tempat tidur mereka.  " You want something to drink ?" tanyanya sambil menoleh ke si perempuan yang masih berbaring di atas seprai putih.  " I want to have a cigarette, can I ?"  "Kamu merokok?"  " Occasionally, tapi kalau disini nggak boleh merokok ya nggak apa-apa lowh." perempuan itu bangun dan menghampiri si laki-laki. " A glass of wine, will be just fine ."  &

Teh dan Kopi (Part 2)

Sabtu ke-6 Teh "Jadi, kenapa kamu tidak suka membeli buku?" aku bertanya padanya tanpa basa -basi.  "Maksudnya?" ia membelalakkan matanya. Sambil perlahan meletakkan cangkir kopinya.  "Itu .. " aku menunjuk ke i-Pad yang selalu ia bawa-bawa. Aku pernah mengintipnya bekerja dan aku tahu semua coretan-coretannya akan dia simpan di dalam iPad itu. "Dari kesimpulan mana kamu bisa bilang aku nggak suka membeli buku? Sok tahu!" sahutnya sebal. " Well, sorry .. it's my bad habit to ask with accusation. Aku coba rephrase  ya, kamu kok suka scribbling di layar sentuh itu?"  " Eco friendly , kan?" jawabnya sambil tertawa.  " Actually there is no particular reason at all , sih. Tapi lebih praktis aja, karena dalam sebuah benda yang sama, aku  bisa melakukan banyak hal sekaligus. Nggak ribet. Why? "  Kopi "Kurang romantis aja," sahutnya menanggapi jawabanku.  "Kok

Kiss by Kiss

You can't believe How did I succeed I went where no one's gone before I opened up your heart And tiptoed through the door To forevermore What did I do I took my time with you The other girls they moved too fast I knew the way to make it last Was take it slow I let it grow Kiss by kiss, and baby Touch by touch that you want from me so much Darling Kiss by kiss is how I Got you to fall in love with me like this Now here's the key I made you come to me I didn't run, I didn't chase I played it cool, I gave you space Before I knew I was holding you Made every kiss Just so hard to resist I always left you wanting more Careful not to give it all I played it smart I won your heart Kiss by kiss, and baby Touch by touch that you want from me so much Darling Kiss by kiss is how I Got you to fall in love with me like this Night by night and Baby day by day You grew to feel that special way Darling Kiss by kiss is how I Got you to fall in love with me like this I wanted you from

Bad Dream

" Tell me where it hurts? " aku bertanya sekali lagi sambil mencondongkan wajahku mendekat.  Don't cry , aku selalu benci melihatmu menangis. Atau aku mungkin benci fakta bahwa aku tidak tahu apa yang bisa membuatmu menangis seperti ini.  "Semuanya .." kamu menjawab lirih sambil memeluk dirimu sendiri.  Disaat seperti ini, kamu terlihat begitu mungil .. begitu rapuh. Berulang kali aku mencoba untuk menahan diriku untuk tidak mendekap kamu lebih keras ke arahku, mencoba untuk tidak membuat tubuhmu semakin remuk. Atau .. mungkin aku takut aku yang semakin tidak bisa melepaskan kamu.  Kamu berulang kali berupaya untuk menahan luapan emosi yang ada di dalam tubuh mungilmu dan betapa aku benci harus melihatmu tersiksa seperti itu.  " Make .. it .., " sekejap kamu terlihat agak tersedak ketika berusaha untuk berbicara, " .. stop. " katamu kembali sambil terisak. Lebih keras dibandingkan satu menit yang lalu.  "Apa yang

Teh dan Kopi (Part 1)

Sabtu ke-1 Teh Hari ini kedai cukup ramai. Tidak seperti biasanya. Mungkin karena sedang ada reservasi untuk .. akh, bridal shower .  Sungguh menarik. Bagaimana mungkin orang merayakan sesuatu yang mengekang kebebasan dengan begitu bahagia? Bersolek, mengambil gambar, dan ... membuat lelucon dengan sebuah kue yang melambangkan sesuatu yang sangat personal. Aneh. Kopi Aku memasuki kedai ini dengan agak ragu-ragu. Temanku yang memberitahu bahwa tempat ini akan memberikan nuansa baru untuk lidahku.  Ramai , pikirku.  Dengan agak enggan aku memasuki kedai itu. Cukup menarik dengan interior yang lumayan minimalis. Agak bingung aku mencoba mencari tempat yang kosong. Hingga akhirnya aku melihat sebuah kursi di samping jendela yang terbuka.  Ada seorang perempuan disana, duduk sendiri dengan hanya sebuah buku di tangannya.  Aku mendekat, "Boleh ikut duduk disini?"  Terbiasa untuk tinggal di negara tetangga, membuatku merasa tidak bermasalah u