Skip to main content

Posts

Hiatus

Never in my mind, I'd have to go through this kind of night. When you said you want to take a break. You mentioned that it was not us, it was just you. It's the long commitment that suffocate you; and for that you asked for a pause. It was not an easy statement for me to hear; it's never even become a question for me to approve. You said, you'll go away for a while; but what may be short for you can be a lifetime longing for me.  I know I'm just too selfish to ask you to stay, though my reply was never meant to be heard anyway.  So you just sit there, silently, asking for my blessing to fly. You said that growing apart can never hurt anyone and we'll learn something more walking this path. I'm just scared of being here with your absent. 'Cause you were there when I reached the low end. So now, who should I run to next? I know it's a lie to smile at the end, while a tear just a drop away for me to shed: but I know you mean well. I know you want what&#
Recent posts

Letter to Khema (1)

Dear Khema,  It was such a pleasure time to be able to meet you. It's been too long since our last endevours. Surprisingly, I miss you from time to time. I know we've never been that close, but turns out your presence is strongly impacting my life.  It was so nice to be able to see your face. You look so ... peaceful? You just look so different. You looked happier and I AM happy for you. Although, to be honest, I was kinda envy that, too.  Your words kinda stuck in my head for a while, you said that life is easier without money. Then you laughed .. and I know that you're so sincere with your words. For that, I was jealous.  I wish my life was simpler. Not worrying about money, about carreer, about "what's next".  Oh, Khema ..  Life is such a battleship, now.  I wish I could told you more about it. I really missed our long conversation. Remember those days, when I can suddenly come to your room and we'd go somewhere, just us two. I miss a friend like you. W

I miss the old days

I miss our night strolls.  How the city ignores us and just get busy by itself. When all our worries is to not get hit by cars or missed our last train.  When we forgot that the stars are so bright and we're just busy dancing under the city light.  I miss the old nights.  Our strolls and unending stories.

Melawan Dunia

Petang itu, matahari baru mulai menghilang dari cakrawala. Menorehkan lembayung yang masih malu-malu untuk menyombongkan diri - mungkin ia masih bingung dengan jati dirinya yang hanya ada dan tiada diantara siang dan malam.  Tetapi, petang itu rasanya berbeda. Aku dan segenap pekerjaanku yang menumpuk di pundakku. Sedangkan kamu yang tidak biasanya sudah menunggu di meja di seberang sana.  Aku mempercepat langkahku sembari menilik jam tangan,  " Akh, terlambat . . " aku berucap sambil sedikit terengah-engah. Yah, berlari memang bukan kekuatanku. Tetapi, membuatmu harus menunggu rasanya juga tidak terasa benar.  Tidak seperti hari-hari biasanya, kamu lebih tergesa untuk cepat keluar dari gedung kantor yang menjulang. Sedangkan, aku yang terlihat lebih kusut harus berlari-lari mengejar waktu - takut kamu menunggu terlalu lama. Aku selalu benci untuk menunggu namun, entah dengan sihir apa, kamu selalu bisa membuat aku tidak pergi ketika kamu terlambat. "Hai, sorry l

rasa - asa?

Kamu ingat, aku dulu pernah berkata mengenai sebuah rasa yang masih tertinggal. Ini bukan romantisme - bukan sebuah kata cinta. Rasa ingin seperti sebuah sayatan. Ada - dan bahkan terasa, namun cukup kecil untuk dilupakan. Seperti sariawan yang berada di dinding mulut. Mengganggu. Tapi, jika didiamkan maka bisa saja terhiraukan. Namun akan sedikit membuat bibir ini mengernyit, ketika kemudian tergelitik oleh gerak lidah.  Terkadang rasa itu hilang. Ketika melihat kamu datang dan tersenyum ke arahku. Entah ada daya magis apa yang tertanam disana, yang bisa dengan segera membuat rasa itu enyah -- walau kemudian, kembali datang.  Ingatkah kamu aku pernah mengatakannya? Dan sungguh aku ingin dunia -- untuk membuat aku mencintai kamu, karena seakan-akan seluruh alam semesta berlomba-lomba untuk mempertemukan aku dan kamu. Nah, disaat yang sama, alam semesta juga yang menentang kita untuk bersama.  Karena - dari sisi nalar apa, air dan api bisa bersatu? Karena - entah dilihat darimana

nadir

Mungkin kita sudah sampai pada titik ini Dimana hanya keheningan yang mengisi Ketika hati sudah enggan untuk berujar Karena sang waktu yang sudah lelah untuk dikejar Hati kita tidak lagi tersentuh kelitik yang jahil Yang ternyata hanya sudi untuk mampir Tapi tak ingin bertahan selama sejati Dan, Jika kamu bertanya tentang aku Maka akan kulepas kamu Untuk mengejar semua cita yang sedari dulu didamba Karena jika memang ini adalah suratan Maka, akan tetap ada di kita di hari esok Dan, jika semua indah hanya ilusi memori Maka, ijinkan aku pamit undur diri ....

How long is a minute?

How long is a minute? How do you count the agony of waiting for the time to keep on ticking .. Tick .. Tock .. That bloody 60 ticking .. Just for me to received a 'beep' .. And .. How can a text message can make my lips smiling for the whole day. There must be some enchanted spell that you put there. Although, I must admit that vodoo thing is not suitable with the digital technology nowadays . How can just a single hello can just break all my fences down? And how a glimpse of your smile can throw me back to the moon? Irrational .. yet true. Yet, you tiptoe into my head every single time and jump in my dream every single night. Even I, won't even expect that an angel could do the same. . How do you spell love? How do you put it down on just a simple 4 letter words? . How you torture me .. .. to keep on being hungry .. for another minute . for another beep. for another hello. for another four-letter words. - somewhere on end of