Namanya Iris.
Pelangi.
Bisa bayangkan betapa indahnya dia?
Setelah terhapus semua peluh dan keringat oleh derasnya hujan, akhirnya cakrawala kembali tersenyum. Membawa dia. Pelangi - Iris.
Dunia mungkin berhenti berputar ketika dia tersenyum.
Ingin menikmati setiap jengkal dari bibirnya yang tersungging.
Menikmati gelagat lugunya .. oh Tuhan, aduhai sungguh indah.
Bahkan mungkin mentari pun enggan untuk bersinar ketika ia tertawa.
Toh, untuk apa?
Ia bercahaya jauh lebih dalam.
Namanya Iris.
Memandangnya saja, membuat hati ini hangat.
Apalagi yang bisa aku pinta?
Namanya Iris.
Bak pelangi yang hanya datang ketika hujan sudah reda,
maka dengan segera ia juga dapat pergi.
Maka aku 'kan jadi manusia paling nestapa.
Melihatnya datang dan melihatnya pergi.
Menunggu hingga Tuhan berbaik hati, menurunkan hujan dan mendatangkanku pelangi.
Pelangi.
Bisa bayangkan betapa indahnya dia?
Setelah terhapus semua peluh dan keringat oleh derasnya hujan, akhirnya cakrawala kembali tersenyum. Membawa dia. Pelangi - Iris.
Dunia mungkin berhenti berputar ketika dia tersenyum.
Ingin menikmati setiap jengkal dari bibirnya yang tersungging.
Menikmati gelagat lugunya .. oh Tuhan, aduhai sungguh indah.
Bahkan mungkin mentari pun enggan untuk bersinar ketika ia tertawa.
Toh, untuk apa?
Ia bercahaya jauh lebih dalam.
Namanya Iris.
Memandangnya saja, membuat hati ini hangat.
Apalagi yang bisa aku pinta?
Namanya Iris.
Bak pelangi yang hanya datang ketika hujan sudah reda,
maka dengan segera ia juga dapat pergi.
Maka aku 'kan jadi manusia paling nestapa.
Melihatnya datang dan melihatnya pergi.
Menunggu hingga Tuhan berbaik hati, menurunkan hujan dan mendatangkanku pelangi.
Comments
Post a Comment