Skip to main content

bermimpi

Sunday, December 26th 2010.

One day after Christmas. And, if I'm not mistkaen, it was 6 years ago when Tsunami reached Aceh on exactly this day. Yah, tapi bukan itu poin yang sedang ingin saya sampaikan kali ini.

Hari ini, satu hari tepat setelah hari natal dan saya duduk di depan terminal 2A Bandara Soekarno-Hatta dengan satu tas tangan dan koper kecil yang menjadi alas kaki saya. Hari ini, saya akan kembali lagi pulang menuju Jogja. It was four days ago, when I step my feet again to Jakarta, and I return to Jogja so fast. Hahaha.
Bukan karena saya senang menghabiskan uang orang tua saya untuk membiayai saya naik pesawat terbang kesana kemari, tapi, karena itu rekues langsung dari ibu saya yang meminta saya untuk pulang. At least for 3 days. And yes, i was home for 3 days, for Christmas.

Kepulangan saya kali ini juga bukanlah karena saya mau merayakan natal di rumah, mana mungkin saya bisa merayakan natal di rumah juga? Tetapi lebih kepada suatu keinginan yang untuk berkumpul bersama keluarga saya. Little thing that has rarely occur.
And so, as usual, being back home means watching TV a lot ! And most of the movie that I've watched always related to Chistmas and stuff. And one thing that cross into my mind so much is about the spirit, hope, and dreams about Christmas.

I don't believe in fairytale that much but I do believe that if someone really believes in something and hoping for something so badly, it will happen. And yes, many people believe that magical thing happen on Christmas eve. Why? Because it is Christmas. Hehehe . But actually, from my own point of view, those things happen because they do believe with all of their heart and somehow what they do always lead them to that thing.

Dan akhirnya saya tiba pada satu titik dimana saya sadar bahwa saya sudah berhenti untuk percaya dan bermimpi sejak cukup lama. Sudah cukup lama saya mencoba untuk selalu bersikap realistis dan meyakini bahwa there is no such thing as happily ever after. Bahkan, untuk kembali mencoba bermimpi saja saya sudh tidak berani lagi.

Mungkin saya terlalu termakan oleh peristiw-peristiwa pahit yang mendatangi hidup saya beberapa waktu yang lalu yang akhirnya membuat saya menjadi orang yang terlihat tangguh tetapi sangat takut di dalamnya. Saya takut kembali gagal. Saya takut apa yang sudah saya inginkan dan impikan dari dulu menjadi satu hal yang paling gagal dalam keseluruhan hidup saya.

Kemudian, hari ini, saya kembali bertanya-tanya pada diri saya sendiri?
Haruskah saya bermimpi lagi? Dan apa yang harus saya lakukan apabila saya kembali gagal? Beranikah saya? Atau, maukah saya mencobanya lagi?

Comments

Popular posts from this blog

a new beginning of friday night

finally . gw memulai resolusi tahun baru gw dengan lebih awal . yeph . gw berencana untuk kembali menulis lagi taun depan. 'moga-moga beneran bisa berjalan lancar' (cross finger!) yah . akhirnya di jumat malem ini, gw tiba-tiba dapet smangat baru . so here i am . at momento cafe with my boy, and other boy friends gw mulai sign up lg buat blog baru dgn harapan gw bisa kembali menjelajahi sisi terdalam gw buat nulis. whatever it sound . hehehe . smangad banget hr ni, padahal sebenernya gw capek bgt . blom da ksempatan bwat plg . blom ada waktu bwat tidur siang . 'haha. realii a keboo!' tapi senenk bgt drtd ngomongin masa-masa depan gw yg bakal gw laluin dengan hectic . weird?! yeph. karena gw lbh suka sibuk dibanding gw harus terpuruk dalam kesendirian dan ke-non-gawean . it drives me nuts ! so . one of the dream for next year . one project . masdha carnival 'bangkit dan bersuara' haha ! smoga sukses kawan-kawan . ayo kita bangkit dan bersuara bersama . it's ...

malem minggu kutemukan sebuah tempat enak di jogja

one important note : saia sedang tidak promosi tempat . so, here i am . at 8 :56 p.m at Coffee Break on Jakal. wirh two of my BFF and my lovely ridiculous boyfriend. (he is such a mess, love him so, though. hehehe.) tempatnya enak banget, another cozzy place yg pasti bakal gw sering datengin. nothing special sih. just an ordinary coffee shop. tapi sofa-sofa besarnya, tempatnya yang dingin and cozzy, plus ditambah banyak buku-buku dengan penerangan yang cukup untuk membaca dan belajar pastinya. membuat gw teringat dengan kofie pot , bogor. membuat gw teringat dengan sohib gw yg sekarang dah gag pernah menengok gw lagi. membuat gw teringat jaman-jaman SMA yang bolos sekolahnya ke cafe. membuat gw pengen sendirian disini dan menikmati kesunyian. hahaha. tapi, walopun gw gag sendirian malem ini, gw senenk karena gw ditemenin orang-orang tersayank di malam minggu. ngebuat gw gag merasa sepi dan gag terkurung di ruangan 2x3 itu terus (baca : kamar kost). dan entah bagaimana, tiba-tiba kebia...

"Maaf, apakah saya mengenal Anda?"

Aku ingin membunuhnya. Suara-suara yang meracau ketika aku tengah terbangun. Ikut terdiam ketika aku butuh untuk dinina-bobokan. Aku membencinya karena ia datang ketika aku tidak menginginkannya. Membuatku terjaga dengan kepala berat, Dan sungguh, itu menyebalkan. Aku ingin membunuhnya. Suara-suara gaduh di luar sana. Yang dengan sekejap mata bisa membuat aku melayang tinggi ke surga. Tapi, dengan tak kalah cepat membuat aku jatuh hingga terpeleset masuk ke dalam kubangan. Sungguh keparat! Aku ingin membunuhnya. Suara-suara kacau. Berisik! Hingga ingin aku berteriak di telinganya, "Siapa Anda berani meracau di tiap hari saya?". Aku seperti orang tuli yang ingin mendengar. Aku seperti pencipta orkestra yang membenci biola. Aku seperti orang linglung di tengah orang-orang jenius. Dan, aku benci keadaan itu. Aku ingin membunuhnya. Suara-suara yang membuatku merasa demikian. Aku ingin membunuhnya. Suara yang membuat hati ini bergejolak. Ingin muntah. Ingin lari. Ingin hilang. Hin...