Skip to main content

jalan-jalan ke negri orang

wuah .
sedikit sombong bolee donk yaah kalo nulis blog .
hahhaa .

okeoke .
so, this is a story of my trip with my sista jalan-jalan ke negri orang yang dibaca Hong Kong .
yipeeee . !!!
'halhaa'

well .
butuh banyak cucuran darah, keringat, dan air mata untuk bisa sampe ke tempat itu.
seperti urusan passport yg suseeee n mahal bgt, blom lg kisah-kisah drama dengan cucuran air mata ttg kepastian keberangkatan gw.

awalnya, sebenernya harusnya perjalanan ini berisi oleh 4 manusia, tapi karena berbagai persoalan yg tidak bisa saya ceritakan, alhasil gw terdampar selama 4 hari di negri orang hanya dengan kk gw.

okeii .

so .
the journey began .

dimulai dari tgl 24 dec'09 pagi yg dingiiin mampus. gw dah harus bangun, mandi, and langsung cabut ke airport dianter bokap. tapi di tengah jalan ngejemput kk gw dlu yg dianter ama cowo'nya .

langsung kita mnuju bandara internasional soekarno-hatta , terminal 2. melewati beberapa pengecekan tiket, bagasi, viskal, imigrasi. akhirnya kami selamat sampai ke ruang tunggu. lalu kami mencari satu tempat minum kopi yg bisa merokok, cuz kk gw butuh rokok kalo stress.

next . abiz itu Qta menghabiskan waiting time dengan menelfon pacar masing-masing. hahaha.
(kalo ini gw senenk, biz jarang" bisa nelfon c kambing lama-lama. he is realli not a phone-guy. haha .)

pesawatnya on time. hebat ! hidup cathay pacific ! hohoo . dengan kursi yg agak sempit n kurang nyaman, setidaknya dihibur dengan monitor tv masing-masing yg filmnya lumayan bagus". hohoho .

after that.
pesawat yg telah terbang selama 4jam-an nyampe jg di bandara Hong Kong. and ternyata, proses imigrasi disana tu lumayan gampang. orang'nya gag galak kayak yg waktu itu di korea . hoho . senanknya.
tapi, ada 1 hal yg lucu yg gw liat disana.
jadi, ada 1 couple gitu, dari awal nempeeeel mulu. truz kayaknya mereka berantem ato gmn gitu, n c cewe nangis gitu. herannya, koo masih nempel aja c tu orang berdua.
uumph .
dasar anee.
hahaha .

:p

okei.okei.
so, kita menuju ke counter A11 n ketemu tour guide Qta yg bernama Coco (it's a gurl, so it's not my ex. haha) dan kemudian kita diantar ke Park Hotel yg ada tepat di pusat kota di kamar nomor 833 .


-the view, slama perjalanan-

begh .
kamarnya enaaak bgt . kecuali pemandangan dari jendelannya yg gag bisa liat apa" . huff.
tapi, temapt tidurnya mantabbbz . sayank, kita gag pernah bisa tidur lama.

at night .
kita jalan" mengelilingi kota. melihat hiruk pikuk kota disana yang raaaameeeee bgt dan penuh dgn pertokoan. pokoknya keliling" ampe gempor parah !

lalu kami makan semua makanan cina yg menggantung" ituu.
ummmm. enaaaaak!
yah, walopun sbnrnya rasanya sama aja kyk yg di indo.
hahaa.


-ma sista with a huge bowl of noodle, enyakenyakenyak!-

eh, mlmnya akhirnya nemu greja katolik truz ikutan misa bhs inggris.
lucu deh, disana salam damai'nya cuma ngangguk doank, gag salaman. jadi waguu.
hahahaha.


-in front of the xmas tree at the church-

after that, jam uda menunjukkan jam 10 mlm, dan kita kembali berjalan plg ke hotel.

seruu juga, dan ternyata kami hebat. karena kami gag nyasar walopun harus nanya ke polisi yg gag bisa bhs inggris dan cukup menyesatkan.
hahaha .

well .
that was the time that we should take some rest, cuz on the next day kita bakal dijemput jam 8.40 pagi. so. nighty nite .

Comments

Popular posts from this blog

A new perspective

Someone once told me that there is nothing wrong with changes. He said that it would give me new perspective. He said, with me being away, it would makes me appreciate the thing that I had before. And yes, sure, Lately, I have been feeling it to be true. To be away with the things that I used to hold on - makes me realize that I have been spoiled. And now, I need to learn how to survive. To learn how to be brave again. And, sometimes, inevitably -- learning how to be OK with the sound of nothingness. Of course, once in a while, I envy those people who are still surrounded by luxury things. Obviously, I would constantly complain about the absence of my old routine. And, also sometimes, I would try to run away -- find the best escape route, just to get rid of the pain. How I hate changes. I wish some things were just stay the same -- forever. But then, I won't ever learn how to fly higher. I won't grow. But then, I also kind of asking my self, ... do I real...

one missed birthday

Ring . ring . Pukul 06.00. Aku terbangun dengan kepala sedikit pusing. Bingung karena tak merasa memasang alarm yang akan membangunkanku di pagi buta ini. Kuraih handphone mungil itu dan melihat tulisan di layarnya. Yagh, memang bukan alarm. Hanya reminder. ‘Sarah’s birthday.’ Dengan segera aku buka phonebookku yang sudah tak terhitung lagi ada berapa banyak nama yang terpampang disana. Ada! Nomor telepon Sarah di negeri seberang itu. Tapi, masihkah ia menggunakan nomor ini? Kuurungkan niatku dan segera menuju menuju shortcut Facebook dan mencari namanya diantara 1000 nama lainnya. Tidak ada! Aku mencoba membuka semua foto dan notes mengenai dia. Tidak ada! Kemana dia? Namun ternyata rasa penasarannya termakan oleh rasa kantuk yang masih luar biasa. Aku kembali tertidur dan melupakannya dengan segera. Siang ini sepi. Aku hanya duduk sendiri di area kampus yang selalu bisa membuatku tidak merasa sendiri walaupun pada kenyataanya tempat itu memang sepi. Terl...

Mimpi saya untuk mereka - penolong skripsi saya!

Beberapa hari belakangan ini, saya jadi teringat komentar teman-teman atau orang-orang yang bertanya tentang tugas akhir saya. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya sangat klise dan bisa saya jawab apa adanya. Karena penelitian saya berhubungan dengan orang Tunarungu, dan ternyata pas nya lagi, di try out saya yang (Alhamdulilah) ke-tiga kalinya, saya diminta untuk ganti metode sama dosen pembimbing saya. Pada awalnya, cara saya mengambil data adalah dengan metode survei dengan mengisi skala/kuestioner, lalu, karena data saya tak kunjung valid, dosen pembimbing saya yang pantang menyerah dengan penelitian saya, mengusulkan saya untuk mengambil metode wawancara untuk mengambil data. http://maxcdn.fooyoh.com Pertanyaannya adalah: "Bagaimana cara mewawancara mereka?" Pertanyaan itu sering sekali ditanyakan oleh orang-orang yang tahu mengenai seluk-beluk skripsi saya. Ada yang keheranan, ada yang merasa itu cukup mustahil, ada yang merasa saya ini becanda, atau bahkan a...