Malam ini, saya sedang mencoba untuk menjamah waktu-waktu saya yang sudah berlalu selama hampir satu tahun ini. Di akhir tahun kemarin, saya sempat mencoba untuk membuat beberapa target yang ingin saya capai di tahun ini. Saya memulainya dengan cukup pesimis dan ketakutan yang sangat besar. No wonder, kalau mungkin di tahun ini saya cukup menjadi orang yang mudah menyerah pada mimpi-mimpi saya.
Well .. moment of truth then ..
Selama hampir satu tahun ini, saya nggak tahu apa yang saya mau. Saya terlanjur membangun sebuah mimpi yang besar bertahun-tahun yang lalu. Yang selalu membuat saya mencoba untuk menatap ke depan dengan penuh optimisme. Entah dengan cita-cita untuk lulus dengan target waktu 3.5 tahun, yang menurut saya waktu itu pasti cukup memungkinkan, secara saya juga nggak bodoh bodoh banget. Tapi, kenyataanya, saya sudah hampir memasuki tahun ke 4 saya di bangku kuliah, dan saya belum mendekati tanda-tanda kelulusan. Semua itu membuat saya cukup 'freak out'. Saya merasa seperti pecundang. Ke diri saya sendiri. Saya jadi takut untuk melangkah, takut untuk gagal. Hal yang biasa saya lakukan kalau sudah mati langkah, atau menurut pandangan saya mungkin sudah mati padahal kenyataannya nggak begitu.
Nggak hanya di masalah perkuliahan saja. Sedari kecil, saya sudah punya target di usia segini mau begini dan begitu. Dan tiba-tiba saya dihentakkan dengan sebuah lilin kecil bertuliskan kalau usia saya sudah bukan belas-belasan lagi. Mungkin, untuk sebagian orang, usia itu juga belum tua. Tapi, untuk saya usia melebihi angka belasan harusnya sudah mendekati lebih dari setengah target hidup saya. Termasuk untuk mencoba memilih pasangan yang tepat untuk saya kelak. Tapi, lucunya, di usia ini, saya malah semakin mencoba untuk berlari dari tanggung jawab saya sebagai seorang pacar dan ingin berlari menuju masa-masa sekolah dulu. Saya masih belum sanggup untuk berkomitmen. Which means, kembali lagi lari dari target saya terdahulu.
Saya juga sempat berjanji sama diri saya sendiri kalau saya akan menjadi orang yang penuh mimpi. Tapi, saya sendiri yang berlari ketakutan ketika mimpi itu menjadi kenyataan. Untuk saya, semua ini beban berat dan saya tidak berani mengambil resiko untuk memulainya.
So, here i am .. mengais-ais hari-hari terakhir di tahun 2011. Which so funny adalah akhir tahun lalu, saya bercita-cita menyelesaikan skripsi saya di akhir tahun ini. Eh, ternyata saya mulai aja belum.
Saya frustasi, saudara-saudara. Saya terlalu takut untuk gagal, makanya saya nggak pernah memulai. Saya nggak berani bilang tidak dengan orang-orang yang punya ekspektasi ke saya, padahal ekspektasi saya sendiri saja belum saya penuhi.
Uumm .. soo ... ketika saya mencoba untuk menelaah lagi resolusi saya di tahun 2011 ini, saya sudah ketakutan duluan untuk membuka catatannya. Melihat, apa sih yang sudah saya lakukan dan apa yang belum ...
Well ... i think, i will open it next time then ..
wish me luck!
Comments
Post a Comment