Skip to main content

Happy 22 Birthday, Gita!


"Happy Birthday to Me
Happy Birthday to Me
Happy Birthday Happy Birthday
Happy Birthday to Me"

Horaaiii ..
It's Monday, February 13, 2012 . And I'm officially add one more year to my age. I am 22 and I am proud of it. Hahaha .

Nggak seperti ulang tahun sebelumnya yang mungkin agak-agak terkesan menghindari ulang tahun karena merasa nggak mau jadi tua, tapi tahun ini rasanya beda. Ya mau nggak mau, bertambah usia itu kan pasti, tapi menjadi 'tua' itu kan pilihan. *Thanks untuk Faridhian Gembul Anshari yang udah me-remind tentang hal itu di kadonya, hehe*

Well .. dan karena hidup itu adalah sebuah pilihan, saya memilih untuk move on. Untuk sadar bahwa waktu itu nggak bisa mundur, bahkan kalo kata Katy Perry aja 'all the money can't buy me a time machine - The One That Got Away' so nggak ada gunanya untuk melihat ke belakang terlalu lama tapi nggak bikin plan untuk kedepannya. Saya cukup menghancurkan hal itu setahun yang lalu, dengan sama sekali nggak menjalankan resolusi saya di tahun itu. Mau jadi apa hidup ini tanpa rencana?? Hahaha. Bukan karena saya ini orangnya terlalu serius atau kaku, tapi hidup nggak ada rencana itu kayak nggak punya tujuan, jadinya nggak bertarget, dan serabutan. I don't want that!

This year .. saya mencoba untuk melihat lagi hal-hal di sekitar saya.
Saya menghapus tanggal ulangtahun saya di FB dengan harapan saya bisa lihat teman-teman saya masih pada inget ulangtahun saya nggak ya?? Terkadang terbersit juga pikiran kalo yang inget ulangtahun saya ya benar-benar teman-teman yang care sama saya, tapi saya juga langsung menghapus hal itu. Lhaa saya sendiri aja suka lupa ulang tahun teman-teman saya, tapi itu nggak sedikitpun membuat saya merasa nggak peduli sama mereka. On this day, saya berhasil bilang kalau hari ulang tahun ya cuma hari biasa aja, nggak ada bedanya dan rasanya. Cuma bedanya ya ternyata saya harus udah ganti KTP dan SIM aja. So, saya benar-benar berterimakasih untuk teman-teman yang udah coba kontak saya di FB, Twitter, WhatsUp, YM, E-mail, SMS, dan telepon. Saya nggak nyangka banyak yang inget. ulang tahun saya Saya terharu. Saya sayang kalian. *Kiss*

Next thing .. saya mulai coba buat target. Ya Tuhan, frustasi sekali lihat beberapa teman-teman seangkatan udah pada wisuda atau setidaknya lulus pendadaran. Saya kapan? Padahal target dari dulu, umur 22 udah nyandang gelar sarjana. Tapi berhubung ulang tahun selanjutnya juga masih 1 tahun lagi, semoga impiannya bisa jadi kenyataan. Belum lagi, saya juga cukup kesal dengan kemalasan saya untuk mengembangkan sayap saya ini. Terlalu nyaman mungkin ya menjadi orang yang nggak punya beban dan tanggung jawab. Sesuatu yang harus segera dirubah. Harus berjuang demi sesuatu!! Jangan sampai keenakan hidup leha-leha tapi nggak berduit. Bukan saya matre lowh, tapi keinginan saya tuh mahal. Contoh, saya pengen liburan ke Raja Ampat, kalau saya nggak punya duit gimana? Menang lotre atau undian berhadiah? Duh, keberuntungan nggak dateng tiba-tiba tanpa dicari juga kan.

Hal lainnya ... saya nggak tahu lagi .. angka 22 itu cukup spesial lowh. Emang nggak seperti sweet 17, tapi angkanya kembar. Bagus aja gitu. Kayaknya mean something banget. Hahaha. Well, I wanna make something big, something different in my life. Mau lebih punya prinsip. Mau menjadi orang yang bisa lebih introspeksi diri dan merendahkan hati untuk mau belajar lebih dan lebih. Mau jadi orang miskin yang berusaha terus untuk kaya dengan belajar (secara udah nggak ikut kelas kuliah lagi, kalo males belajar skripsi nggak beres donk?). Mau jadi orang yang lebih humble. Mau lebih bisa jadi orang terbuka dan easy going dan nggak pasang muka jutek and judes. Mau menjadi lebih baik dari yang terbaik.

Well ..
that's it..
Cukup sudah ...

Saya posting tulisan ini, tepat 30 menit sebelum pergantian hari menuju Valentine's Day.
Semoga Anda yang membaca tulisan ini tergerak hatinya untuk selalu mengingatkan saya bahwa saya ini baru 22 tahun, masa depan saya masih panjang, dan saya harus terus berlari untuk meraihnya.

Have a good night/day.
Love, hugs, and kisses from the Birthday Girl!!


Comments

  1. Gita.. HAPPY BIRTHDAY!!!
    Hav a blast.. You go Girl!
    :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

akhirnya, aku yang pergi ...

Pagi itu, tepat pukul 8 pagi. Waktu yang ia janjikan untuk pergi menunaikan kewajiban kami setiap minggu. Aku sudah sampai di depan rumahnya. Ada 3 mobil terparkir di halaman rumahnya, pasti itu milik teman-temannya, yang aku asumsikan telah menginap di rumahnya semalaman ini. Tidak heran kalau telepon selularnya tidak ia angkat. Aku beranjak menuju pintu depan dan dengan mudah aku bisa masuk ke dalamnya. Ternyata tidak terkunci. Aku masuk kedalam dan melihat sebuah pemandangan yang sudah kuperkirakan sebelumnya. Sebuah transformasi dari sebuah rumah mewah bergaya minimalis, hasil keringatnya sendiri, menjadi sebuah kapal pecah yang penuh dengan laki-laki yang tertidur topless dan berbau alkohol. Aku tidak bisa menemukan dirinya di ruang tamu itu, kuasumsikan ia ada di kamarnya. Selama beberapa saat, pikiranku cukup melayang menuju beberapa tahun terakhir ini .. Rian Suhandi. Kakak kelasku yang aku kenal ketika aku baru saja memasuki sebuah perguruan tinggi swasta di kota bunga itu. A...

Question of Life (?)

Sehabis berbincang-bincang dengan seorang teman, saya kemudian berpikir akan pertanyaan-pertanyaan yang sering kali menjadi acuan akan jalan hidup seseorang. Pernah ada orang yang berkata pada saya kalau hidup seseorang itu dirancang hanya untuk mengikuti jalur yang sudah ada, yang kemudian menjadi tuntunan orang-orang untuk berani lancang bertanya pada orang lain akan hal-hal yang harusnya terjadi pada orang tersebut. "Mau kuliah dimana?" Pertanyaan pertama yang mulai saya dapatkan ketika saya berhasil lulus SMA. Pertanyaan yang seakan-akan memberi sejuta ton pemberat untuk hidup saya karena seolah-olah saya harus masuk ke perguruan tinggi terbaik di dunia. "Kapan lulus?" Pertanyaan retorik basa-basi yang akan selalu ditanyakan semua orang melihat angka semester saya yang sudah semakin membengkak. Yang pada akhirnya menuntun saya pada masa-masa jatuh-bangun. Membuat saya hanya terpacu untuk cepat keluar dari tempat itu, membuktikan bahwa saya berhasil ...

My RainMan

Untuk aku dan dia, hujan adalah segalanya. Hujan adalah sebuah mediator yang membuat aku dan dia bertemu. Ketika hujan turun, aku akan selalu berlari menuju ke luar rumahku dan mencoba untuk merasakan setiap tetesannya berjatuhan di telapak tanganku. Berbeda dengan dia yang dengan santai berjalan dengan elok di bawah guyurannya. Untukku, itu terlalu memakan resiko, resiko kalau esok hari aku harus tetap berada di bawah selimut karena virus influenza yang gemar sekali mendatangi tubuh mungilku. Dan hujan .. membuat semuanya menjadi mustahil bagiku. Sebuah keajaiban kecil yang Tuhan beri untuk umatnya dan secara random meluncur ke hadapanku. Aku memanggilnya rainman, karena setiap kali aku bertemu dengannya hujan pasti akan turun. Terlepas dari prakiraan cuaca yang men- judge kampung halamanku ini sebagai kota hujan, hujan pasti akan selalu turun ketika ia ada. Pasti. "Kamu nggak bawa payung lagi?" tanyaku klise ketika ia berdiri di depan rumahku. "Ngg...