Dentangan jam besar di gedung sekolah tua itu sudah berbunyi hingga 12 kali. Tepat pukul 12.00 siang. Hari itu, sekolahan tua ini tutup. Hari Minggu, tanggal merah, tentu tidak akan ada yang sudi untuk pergi kesana. Hari itu, aku datang sendiri ke dalam sana. Tepat tanggal yang sama di jam yang sama seperti 8 tahun yang lalu. Sebuah jumlah tahun yang menurut aku dan dia adalah angka yang cukup keramat. Seperti sebuah simbol untuk ketiadabatasan dan ketidakberujungan. Yah, mungkin itu adalah filosofi kami, 8 tahun yang lalu. 2 bocah lugu berusia 16 tahun. Aku tidak yakin ia akan datang, mungkin ia sudah lupa. Tetapi, aku yang sudah melupakannya entah bagaimana tiba-tiba harus kembali lagi ke kota mungil ini dan membuatku kembali membuka catatan harian kecilku yang kusimpan rapat-rapat di bawah laci tempat tidurku. Janjian sama Didit 8 tahun lagi in our anniversary day. Hix .. so sad, we can't make it till the end. Still love you, Dit ...... Sebuah kalimat cupu ya...